Sunday, 9 February 2014

Firefox 27 Released, Adds Delicious, Saavn Music Integration



Firefox 27 has been released by Mozilla.
The latest version of the popular open-source browser comes with a major update to the Firefox Social feature introduced back in 2012. Originally supporting just Facebook, the selection was later expanded to include little known services like Cliqz and Mixi. 
Today’s update adds support for bookmarking site Delicious (trivia: after leaving OMG! Ubuntu! Benjamin Humphrey worked on its redesign) and Saavn, a music service based in India. Furthermore, the Social API is now able to connect to more than one service at a time – a change that should go some way to persuading developers to give integration a whirl.
Social shenanigans aside, Mozilla has also added support for the latest SPDY 3.1 protocol, and TLS 1.1 and 1.2, helping to beef up the browser’s networking prowess.
One lone Linux-specific change, a fix for content rendering issues with Azure/Skia, also features.
Firefox 27 is a free download, available from today from the Mozilla website. Ubuntu users will receive the update through the Software Updater utility at some point in the next few days.


UpClock Is an Ubuntu Touch Inspired Clock Widget for Ubuntu Desktop




he Ubuntu Touch ‘welcome screen’ design has become synonymous with Canonical’s mobile efforts – and it’s easy to see why.
Its design is both striking and informative; passive tidbits of information, like how many photos you’ve taken in the last 24 hours or how many missed calls your have, are displayed within an animated, evolving band of circles.
The info graphic should arrive on the desktop alongside Unity 8 in October 2014. But while we wait, there is an interim solution.

UpClock for Ubuntu Desktop


UpClock is a desktop clock widget ‘inspired’ by the welcome screen of Ubuntu Touch. It doesn’t offer all the features found in the mobile version, so don’t expect to see any ‘stats’ on unread messages, or photos taken, etc.
But it does faithfully match the overall design and, like its source, sees the aura surrounding the circle ‘evolve’ in colour and size during the course of the day.

Features include:

  • Colouring can be configured 
  • Option of 12 hour or 24 hour clock
  • Resizable 
  • Animated effects
While I don’t foresee UpClock topping anyone’s “must-have” app list anytime soon, fans of superfluous desktop bling put off by the complexity of tools like Conky should certainly check it out.
UpClock is a free app, available for Ubuntu 12.04 through 13.10 direct from the Ubuntu Software Centre.



Saturday, 8 February 2014

Beli Aplikasi di PlayStore Kini Bisa Pakai Rupiah


Jakarta - Ada yang berbeda di Google Play Store saat ini. Kini pengguna yang ingin membeli aplikasi berbayar di toko aplikasi Android tersebut tak perlu pusing lagi soal mengkonversi harganya.

Ya, kini Google telah memudahkan pengguna asal Indonesia dengan mengubah harga aplikasi berbayar dari dolar ke rupiah. Sehinga, harga yang tertera merupakan hasil konversi dari dolar ke rupiah.

Seperti penelusurandetikiNET, Jumat (7/10/2014), dengan harga yang dikonversikan ke rupiah, pengguna Android di tanah air pun tak perlu risau lagi mengenai fluktuasi perubahan kurs.

Kendati sudah diubah dengan daftar harga rupiah, namun pengguna Android yang ingin membeli aplikasi tetap harus memanfaatkan kartu kredit untuk melakukan transaksi. Sejauh ini belum ada metode lain.

Apa yang dilakukan Google Play Store ini mirip dengan iTunes beberapa waktu silam. Bedanya, iTunes tak hanya menggunakan harga rupiah, namun juga membuka toko musiknya ke Indonesia. Sehingga artis lokal pun bisa menjual karyanya di iTunes.



http://inet.detik.com/read/2014/02/07/080448/2489892/317/beli-aplikasi-di-playstore-kini-bisa-pakai-rupiah

Steve Wozniak: Apple Sebaiknya Buat Ponsel Android



Pada konferensi Apps World North America di San Francisco, co-founder Apple, Steve Wozniak, lagi-lagi berbagi pemikirannya terhadap perusahaan yang didirikannya bersama Steve Jobs itu. Melalui sebuah wawancara dengan Wired, pria yang akrab disapa Woz itu menyampaikan salah satu rekomendasi yang menarik perhatian. Woz berfikir bahwa Apple sebaiknya merilis sebuah handset Android.
"Tidak ada yang akan membuat Apple melewati pasar Android sebagai pasar ponsel kedua," kata pria yang tak lagi bekerja di perusahaan Apple, seperti dilansir Wired, Kamis (6/2/2014). "Kita bisa bersaing dengan baik. Orang-orang menyukai style tampilan berharga dan proses pembuatan yang kami lakukan di produk kami dibanding dengan yang ditawarkan oleh Android lainnya. Kita bisa bermain di dua arena sekaligus."
Harapan perangkat "iAndroid" itu bukanlah hal yang tidak mungkin dan bukan pula hambatan teknis buat Apple. Sebab Android merupakan software sistem operasi terbuka (open source) yang didasarkan pada Apache Software License 2.0, dan dapat digunakan oleh setiap pembuat handset jika ingin mengadopsi dan mengembangkannya. Apple juga bisa menjadi seperti Amazon, dimana Amazon memiliki perangkat Android yang disesuaikan sendiri (tidak ada layanan Google).
Meski komentar Woz terdengar sangat bertolak belakang dengan Apple, ia yakin Apple tetap memiliki tim kecil yang bertugas mengembangkan inovasi. Menurutnya, pengembangan yang dilakukan secara rahasia bisa menghasilkan produk yang besar. Hal tersebut dijawab Woz ketika ditanya mengenai kurang suksesnya TV Apple dan rumor produk baru di pasar jam tangan pintar.
"Produk-produk besar memang berasal dari pengembangan yang rahasia," katanya. "Anda menempatkan beberapa tim kecil yang beranggotakan orang-orang hebat dan mereka bekerja tidak terganggu oleh komentar orang lain tentang apa yang mereka kerjakan. Sebuah kategori produk baru tidak selalu lahir. Mungkin bisa muncul dalam satu dekade. Kadang Anda memang harus menunggu salah satu produk itu muncul."

Thursday, 6 February 2014

Hadir di Ditjen Postel, Xiaomi REDMI dan MI 3 Siap Meluncur di Indonesia

Tidak seperti beberapa tahun lalu, vendor ponsel asal China kini sudah tidak bisa diremehkan. Beberapa merk mulai menunjukkan bahwa mereka mampu membuat smartphone dengan performa kelas dunia dan sudah melebarkan sayap ke berbagai negara selain negeri Tirai Bambu. Salah satunya adalah Xiaomi, yang dijuluki Apple-nya China. Kepala Operasional Global Xiaomi, Hugo Barra pada bulan Desember lalu menyatakan bahwa Xiaomi berniat melebarkan sayap ke Asia Tenggara.





Kini nampaknya Barra menepati pernyataannya, setidaknya di negeri kita. Melalui situs Ditjen Postel, ada dua smartphone Xiaomi yang diajukan oleh salah satu distributor besar dan sedang dalam status ''Proses Dibuat SP3'' yang artinya perangkat tersebut sedang dites. Keduanya mewakili entry level dan high end, yakni Xiaomi Red MI dan MI 3. Melalui alokasi waktu sertifikasi pada situs Ditjen Postel, kira-kira ada waktu 1 bulan sampai sertifikatnya diterbitkan.
Xiaomi REDMI merupakan smartphone terjangkau dengan spek yang menarik, sebut saja:
  • layar IPS 4,7 inci beresolusi HD 720p
  • prosesor quadcore MTK6589T 1,5GHz
  • RAM 1GB, storage 4GB, slot micro SD
  • Android 4.2 dengan MIUI versi 5
  • Dual SIM (3G dan 2G)
  • Kamera 8MP dengan perekam video 1080p dan kamera depan 1,3MP
  • Baterai 2000 mAh



Sementara Xiaomi MI 3 merupakan smartphone kelas atas dengan spek gahar:
  • Layar IPS 5 inci beresolusi Full HD 1080p
  • Prosesor Snapdragon 800 MSM8974AB 2,3GHz
  • RAM 2GB, storage 16 atau 64GB
  • Android 4.2 Jelly Bean
  • 3G HSDPA
  • Kamera 13MP dengan perekam video 1080p, kamera depan 2MP
  • Baterai 3050mAh






Wednesday, 5 February 2014

Nokia Normandy Sudah Peroleh Sertifikasi Dirjen Postel

Rumor kehadiran smartphone berbasis Android dari Nokia semakin jelas kebenarannya. Setelah gambar dan informasi penjualannya muncul di Vietnam, Nokia X alias Nokia Normandy sepertinya juga sudah mendarat di Indonesia.
Kemunculan Nokia Normandy diketahui dari situs sertifikasi Dirjen Postel. Nokianesia pertama kali melihat bahwa kode Nokia RM-980 A110 alias Nokia X sudah didaftarkan di Dirjen Postel sejak 21 Januari 2014 lalu. Setelah itu, sertifikasi tersebut kemudian hilang namun dilaporkan muncul kembali setelah dicek tanggal 1 Februari 2014 lalu. Anehnya, Nokia RM-980 tersebut memperoleh status sertifikat telah dicetak namun tanggalnya mundur menjadi 17 September 2013.







Selain di Indonesia, sertifikat untuk Nokia RM-980 juga ditemukan di negara jiran. Di negara tersebut, Nokia RM-980 telah mendapatkan sertifikasi sejak tanggal 24 Januari 2014 lalu.

Jika melihat semakin seringnya bocoran Nokia X beredar, maka bisa jadi Nokia akan merilisnya dalam waktu dekat, apalagi di negara tetangga yaitu Vietnam juga telah muncul bocoran penjualannya. Namun demikian, pihak Nokia hingga saat ini belum memberikan informasi resmi mengenai smartphone yang diposisikan di antara seri Asha dan Lumia ini.
via GSMArena, NokianesiaBlog, Phone Arena,sirim