Thursday, 19 February 2015

Nexus 5 dengan OS Android Lollipop 5.2




Setelah mengeluarkan Android Lollipop 5.0 yang diikuti Android 5.1 untuk Android One, Google belum lama ini diketahui telah beranjak ke sistem operasi Android 5.2. Sistem operasi tersebut telah ditemukan pertama kali jejaknya di situs GeekBench, dipakai oleh LG Nexus 5 yang beberapa saat sebelumnya juga ditemukan telah memakai Android 5.1.
Sayangnya, tidak banyak informasi yang dapat diketahui mengenai sistem operasi Android 5.2 tersebut selain skornya. Skor yang dicetak Nexus 5 dengan Android 5.2 tersebut adalah 2992, sedikit di bawah skor benchmark ketika Nexus 5 menggunakan Android 5.1.

Masih belum diketahui apakah Android 5.2 akan tetap menggunakan nama Lollipop atau yang lain. Juga masih belum jelas benar apakah OS tersebut akan muncul dalam waktu dekat mengingat Android Lollipop baik versi 5.0 maupun 5.1 saat ini baru diimplementasikan di bawah 1% dari seluruh OS Android yang ada.


Via Teknoup

Wednesday, 18 February 2015

Begini lah Cara Kerja Mesin Pencari Memex




KOMPAS.com — Lembaga Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) saat ini tengah mengembangkan teknologi mesin pencari yang diklaim bakal lebih hebat ketimbang layanan serupa milik Google. Lantas, di balik klaim itu, bagaimana sebenarnya cara kerja dari layanan yang dinamakan Memex ini?

Sebagai mesin pencari, layanan yang namanya diambil dari kombinasi Memory dan Index ini sejatinya dapat digunakan untuk mencari hal apa pun. 

Akan tetapi, sang pembuat layanan ini, Christopher White, ingin Memex fokus membantu memerangi berbagai macam bentuk tindak kejahatan, terutama untuk masalah prostitusionline dan perdagangan manusia.

Cara kerja dari sistem ini cukup rumit. Seperti KompasTekno kutip dari Popular Mechanics, Selasa (17/2/2015), sistem Memex bertugas mengisi basis data miliknya dengan cara menyisir semua informasi yang ada di dunia maya.

Sebagai gambaran, mari ambil contoh kasus dari masalah prostitusi online. Sistem milik Memex nantinya akan menyisir semua informasi di internet yang berkaitan dengan masalah tersebut. Salah satu kemungkinan informasi yang disisir berasal dari iklan prostitusi yang di-posting secara online.

Berdasarkan iklan tersebut, sistem akan mengambil informasi seperti nomor telepon, gambar, dan juga lokasi metadatanya. Dengan data yang dihimpun ini, diharapkan pihak berwenang dapat dengan mudah memetakan lokasi kejahatan.

Berbeda dengan hasil pencarian yang ditawarkan oleh Google, Bing, dan Yahoo, yang didasarkan pada iklan dan ditampilkan secara linear berdasarkan algoritma mesin pencari, Memex akan menyajikan informasi ke dalam bentuk infografis yang canggih, yang informasi itu sulit ditemukan oleh Google.

Saat ini, Memex tersedia secara gratis dan tersedia untuk diakses oleh publik. Alasannya mengapa White menyediakan layanan ini secara publik ialah karena semua pengerjaan layanan ini menggunakan dana yang berasal dari pajak warga AS. 

White pun berencana untuk lebih mengembangkan sistem Memex untuk memerangi terorisme, seperti memantau aktivitas ISIS.


Via Kompas

Spesifikasi Lengkap Asus Zenfone 2 5 Inci


Teknoup Pengumuman Asus ZenFone 2 (layar 5.5 inci) dalam pameran CES bulan lalu merupakan salah satu kejutan yang menyenangkan, karena spesifikasinya termasuk kelas atas dan dibanderol mulai dari 199 dollar atau 2.5 jutaan untuk model RAM 2GB dan 249 dollar atau 3.1 jutaan untuk model RAM 4GB.


Namun, bagi anda yang merasa layar 5.5 inci yang ditawarkan masih terlalu besar untuk nyaman digengam, jangan khawatir, karena Asus akan menyediakan ZenFone 2 dengan layar 5 inci. Sayangnya, Zenfone 2 5 inci ini mengalami penurunan spesifikasi dari versi aslinya, sebut saja resolusi layar, prosesor, kamera dan baterai yang dipangkas.

Ya, Asus Zenfone 2 berlayar 5 inci ini hadir dengan resolusi 720p saja, dan memiliki nomor model ZE500CL. Ditenagai oleh Intel Atom Z2560, berkecepatan 1,6 GHz, dan dipadu dengan RAM 2GB untuk menyokong kinerjanya. Kamera belakangnya 8 MP dan 2 MP untuk selfie. Dengan baterai berkapasitas 2.500 mAh.


Via Teknoup

LG Develops High-End Processors, With Support Cortex-A72



This is not the first attempt LG produces its own chipsets. Last year LG officially announced their first processor that is Nuclun used as the main processor Phablet LG G3 Screen which was released in October last. Unfortunately, the performance of the processor Nuclun still below average and is believed to be the main cause of failure in the market LG G3 Screen.

According to media reports in the Korean language, claiming LG plans to re-develop its own processor design, LG has been busy developing a high-end processor with the new Cortex-A72 cores rely announced by ARM in early February, to rival the performance of Snapdragon 810 and Exynos 7420 which started its debut on the Samsung Galaxy S6.

Of course, this new processor may not be seen on smartphones before 2016, because the new will be produced this year, and may only be used by LG G5 next year. SoC is designed so powerful with 4-core Cortex-A72 + 4 core Cortex-A53 in octa-core big.LITTLE configuration. ARM also announced a new Mali-T880 GPU together with Cortex-A72 and the possibility of LG is also going to use the GPU.


Via Teknoup

Tuesday, 17 February 2015

Game Android spesial untuk dukung KPK





'Kriminalisasi', game Android spesial untuk dukung KPK


Merdeka.com - Madfal Studio kembali menghadirkan game mobile kreatif bagi rakyat Indonesia. Kali ini, game buatan Madfal ditujukan untuk mendukung KPK yang tengah menerima serangan kriminalisasi.
Bertajuk 'Kriminalisasi', game mobile yang bisa dimainkan di perangkat Android ini menawarkan gameplay 'arcade' dengan tokoh utama salah satu petinggi KPK, Abraham Samad.
Cara memainkan game 'Kriminalisasi' ini pun cukup mudah. Anda hanya perlu menjaga kantor KPK dari serangan para koruptor berbentuk tikus dengan menekan tiga tanda panah yang ada di bagian layar bawah.
Selain mencegah tikus-tikus itu masuk, gamer juga diharuskan menghancurkan serangan berupa gratifikasi yang ditampilkan dalam bentuk uang, berlian, dan lain-lain.

Menariknya, setelah 'menghajar' beberapa koruptor, secara otomatis bar jurus pamungkas di bagian kanan layar akan terisi penuh. Nah, saat bar itu terisi penuh, karakter pimpinan KPK dapat melancarkan jurus pamungkas seperti serangan api.

Apabila Anda tertarik memainkan game 'Kriminalisasi' KPK ini, Anda bisa mengunduhnya di Google Play Store. Sebelum menginstal game ini, pastikan Anda mempunyai ruang kosong di memori internal hingga 12 MB saja.


Via Merdeka.com

Indosat dan Tri akan bersatu? Pengamat: Itu saling menguntungkan




Indosat dan Tri bersatu? Pengamat: Itu saling menguntungkan


Merdeka.com - Beredarnya rumor jika Indosat akan berkonsolidasi dengan Tri, mulai terendus. Kabar ini pun langsung direspon cepat oleh CEO Indosat, Alexander Rusli.
Dia menuturkan dengan singkat jika hal itu belum pernah dibahas di rapat direksi dan komisaris.
"Belum ada pembicaraan sama sekali," katanya melalui pesan singkat kepada Merdeka.com, (17/2).
Ketika ditanyakan perihal apakah itu menjadi agenda korporat juga, dirinya mengaku hal itu tidak masuk dalam strategi perusahaan. "Saat ini tidak ada dalam strategi," ungkapnya.
Meski begitu, jika melihat dari harapan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, yang ingin merampingkan jumlah operator, apakah ini tidak mungkin terjadi?
Pengamat telekomunikasi, Teguh Prasetya, menilai hal itu memungkinkan terjadi. Pasalnya, kata dia, keduanya memiliki keunggulan yang saling menguntungkan.
"Indosat kuat di basis pelanggan voice dan sms, sementara Tri kuat di basis pelanggan 3G datanya," katanya.
Terlebih jika melihat hasil dari penataan frekuensi 1800 Mhz oleh Kemkominfo, posisi Indosat dan Tri bersebelahan. Meski menguntungkan, bukan berarti tak memiliki risiko. Lebih lanjut, Teguh menjelaskan bahwa risikonya terletak pada komitmen pengembangan ke depan dan migrasi ke 4G/LTE.
"Kalau tidak mulus sinerginya dan kemahalan biaya akuisisi, tentunya akan memberatkan ke depannya," jelasnya.
Mengenai biaya akuisisinya, kata dia, tergantung dari per subs. Dirinya pun coba menghitung berdasarkan dari ARPU per bulannya.
"Ya kira-kira kalau ARPU per bulannya Rp 30.000, dikalikan saja 24 bulan, ya sekitar Rp 720.000 per subsnya," paparnya.
Mungkinkah hal ini menjadi kenyataan? Kita tunggu saja.



Via Merdeka.com